Kamis, 18 Februari 2010

LAYANAN , PROMOSI DAN KERJASAMA PERPUSTAKAAN

PENDAHULUAN
Perpustakaan bertugas melayani masyarakat pengguna Jasa perpustakaan yakni para peminjam bahan pustaka. Layanan berarti kesibukan sebab bahan pustaka sewaktu-waktu harus tersedia bagi mereka yang memerlukan. Kegiatan yang paling sibuk di perpustakaan adalah unit pelayanan. Pelayanan pemakai merupakan unit kegiatan yang langsung berhubungan dengan pengguna sehingga kunci keberhasilan suatu perpustakaan dapat diukur dari keberhasilan dalam meningkatkan jumlah perpustakaan.
Pelayanan pengguna bukanlah satu-satunya tetapi salah satu dari urutan kegiatan lain saling membutuhkan. Dari pelayanan pengguna khususnya kepada anak didik dan pendidik dituntut kreatifitasnya dalam usaha mendayagunakan bahan pustaka agar setiap bahan pustaka yang tersedia dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh penggunanya. Layanan pengguna juga mempunyai tugas pokok memberikan layanan, bimbingan, informasi dan pengarahan.
A. PENGERTIAN :
Layanan perpustakaan adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk menyiapkan segala sarana (fisik dan non fisik) bagi mempermuda perolehan informasi / bahan pustaka yang dibutuhkan pemakai perpustakaan.
Layanan perpustakaan dapat pula berarti :
1. Pengorganisasian secara teratur dan sistematis melalui kegiatan pencatatan pendafataran, pengklasifikasian, pengkatalogan, pemrosesan dan penyiapan bahan-bahan pustaka dalam rak-rak buku serta penyusunan semua bahan pustaka yang ada dalam perpustakaan.
2. Sistem peminjaman semua fasilitas perpustakaan yang diperuntukan bagi pemakai/ pengguna perpustakaan dengan cara cepat dan semudah mungkin sebagai suatu tugas layanan perpustakaan yang berhubungan langsung dengan penggunanya.

B. TUJUAN LAYANAN :
Bahwa tujuan perpustakaan menyediakan layanan kepada pembaca adalah agar bahan pustaka yang terkumpul yang telah diolah sedemikian rupa sesuai dengan aturan yang berlaku dapat sampai ketangan pembaca secara cepat dan tepat.

C. SYARAT – SYARAT LAYANAN BAHAN PUSTAKA:
Agar tujuan dapat tercapai maka yang perlu diperhatikan syarat-syarat layanan meliputi :
1. Pencatatan kegiatan itu dapat di;lakukan secara teratur;
2. Prosedur yang dianut sederhana, mudah diikuti dan tidak banyak menimbulkan masalah;
3. Pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah;
4. Kemanan koleksi dapat dijaga dengan baik.

D. UNSUR-UNSUR LAYANAN :
Koleksi bahan pustaka yaitu bahan-bahan buku dan non buku yang dibina dan dimanfaatkan seefektif dan seefesian mungkin oleh perpustakaan. Jadi bukan sebagai pajangan, pameran atau hiasan saja, tetapi juga bagaimana pengembangan dan pengorganisasiannya.

1) Fasilitas yaitu kemudahan berupa sarana prasarana yang tersedia termasuk ragam layanan.

2) Petugas yaitu orang-orang yang menghubungkan bahan-bahan koleksi perpustakaan dengan pengguna perpustakaan atau dengan seorang tenaga ahlinya atau pustakawan dan setiap orang memiliki hubungan secara lanmgsung terhadap perpustakaan.
3) Pemakai yaitu orang-orang yang membutuhkan informasi dan berbagai kalangan masyarakat baik secara individual maupun kelompok, yang memanfaatkan layanan perpustakaan, misalnya guru, pelajar, dan orangtua dan karyawan.


LAYANAN PEMBACA
A. PENGERTIAN SIRKULASI :
Layanan sirkulasi adalah suatu kegiatan layanan peminjaman dan pengembalian koleksi yang mengatur peredaran bahan pustaka secara terorganisir melalui sistem, cara atau pencatatan yang sesuai dengan perpustakaan sekolah.

Kegiatannya meliputi :
1. Menyelenggarakan administrasi peminjaman sesuai dengan sistem layanan.
2. Menyediakan bahan pustaka yang berguna untuk kepentingan atau keperluan perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
3. Menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan bahan pustaka
4. Mengadakan pengawasan koleksi
5. Menyusun dan mengatur kembali bahan pustaka yang telah digunakan oleh pemakai.
6. Membuat laporan seluruh kegiatan yang dilakukan dalam layanan sirkulasi.

B. LAYANAN REFERENSI :
Layanan referensi adalah kegiatan layanan yang berupa bantuan kepada pengguna/ pemakai dalam menunjukkan sumber informasi secara langsung maupun tidak langsung melalui buku rujukan atau buku sumber lainnya dengan tepat dan cepat.
Tugas Referensi :
1. Tugas langsung :
a. Memberikan layanan penunjukan sumber informasi atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pemakai;
b. Bekerjasama secara baik dengan bagian sirkulasi dalam menjawab suatu pertanyaan yang berhubungan dengan kedua layanan tersebut;
c. Mencatat semua pertanyaan yang diajukan oleh pengunjung;
d. Memberikan penelusuran informasi secara selektif;
e. Menggunakan perpustakaan dengan baik dan efektif;
f. Membina minat baca melalui bahan bacaan referensi dengan bimbingan tertentu;
g. Bertanggung jawab terhadap semua koleksi bahan referensi;
h. Mengembangkan bahan pustaka menjadi Sumber Informasi baru.

2. Tugas tidak langsung:Pengorganisasian dan penyusunan buku sumber;
a. Pemeliharaan dan penjilidan buku sumber;
b. Pembinaan dan penyeleksian buku-buku sumber atau referensi;
c. Pembinaan kerjasama dengan perpustakaan lain;
d. Penyusunan laporan berkenaan dengan tugas-tugas layanan referensi.


C. LAYANAN BIMBINGAN PEMBACA :
Layanan bimbingan pembaca artinya kegiatan memberikan bantuan bimbingan kepada pemakai dalam menunjukkan sumber informasi secara langsung maupun tidak langsung hal penggunaan dan pemanfaatan koleksi yang tersedia di perpustakaan.
1. Tujuan Jangka Pendek :
Berkembangnya kemampuan pemakai dalam menggunakan dan memanfaatkan koleksi perpustakaan secara cepat dan tepat sasaran.
2. Tujuan Jangka Panjang :
Terbinanya kemampuan pengembangan pengetahuan, nilai dan sikap, serta ketrampilan dengan memanfaatkan sepenuhnya koleksi perpustakaan melalui studi mandiri:

Materi Bimbingan
a. Memberikan pengertian tentang arti pentingnya buku dan membaca.
 Memperkenalkan bagian-bagian buku;
 Memperkenalkan cara memelihara buku.

b. Menanamkan dan meningkatkan kegairahan membaca:
 Memperkenalkan ragam koleksi
 Menyelenggarakan lomba membaca
 Melatih membaca secara berencana.

c. Mengarahkan kemampuan membaca untuk belajar:
 Membimbing dan melatih menceritakan kembali isi buku yang telah dibaca.
 Membimbing dan melatih ringkasan dari buku yang telah dibaca
 Menyelenggarakan cerdas cermat dengan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya hanya dapat diperoleh dari membaca.


SISTIM LAYANAN DAN PERATURAN ERPUSTAKAAN

A. SISTIM LAYANAN :
Sistem yang dipergunakan diperpustakaan pada umumnya dikenal dengan istilah sistem layanan terbuka dan sistem layanan tertutup.

1. Sistem Layanan terbuka :
Sistem Layanan terbuka adalah sistem dimana para pemakai diberi keleluasaan untuk dapat memilih sendiri koleksi yang diinginkan sesuai dengan kebutuhannya.

Kelebihan Sistem Terbuka :
a. Pengguna bebas memilih sendiri bahan pustaka yang diperlukan dengan memanfaatkan kartu katalog secara efektif.
b. Jika buku yang dikehendaki tidak ada di rak bisa memilih buku yang lain.
c. Dapat menimbulkan daya rangsang untuk membaca buku yang tersedia.
d. Lebih menyenangkan melihat-lihat buku dari pada memeriksa dan membolak balik kartu katalog.

Kekurangan Sistem Terbuka :
a. Susunan buku di rak kurang terpelihara.
b. Pengguna sering menyalahgunakan, sehingga kadang-kadang ada buku yang hilang dan halamannya di sobek.
c. Petugas harus sering melakukan penataan buku/ shelving setiap hari.
d. Petugas harus selalu mengawasi tanpa menimbulkan kesan curiga.

2. Sistem tertutup :
Sistem Layanan tertutup adalah sistem dimana para pengguna tidak diijinkan memasuki ruang koleksi bahan pustaka, sehingga apabila pengguna membutuhkan beberapa judul buku yang dikendaki hanya dapat memilih melalui kartu dengan cara mencatat identitas buku yang dikehendaki tersebut untuk diberikan kepada petugas.

Kebaikan Sistem Tertutup :
a. Susunan buku dalam rak dapat terpelihara dengan baik.
b. Pengontrolan buku lebih mudah dilaksanakan oleh petugas
c. Tidak diperlukan petugas khusus yang mengawasi pengunjung.

Kekurangan Sistem Tertutup :
a. Alternatif melihat buku dan memilih subjek yang sama dengan judul yang berbeda tidak ada.
b. Memilih buku lewat kartu katalog, sehingga kurang memberikan kesenangan dan rangsangan dibandingkan melihat buku langsung.

B. PERATURAN PERPUSTAKAAN :
Pelayanan perpustakaan harus berlangsung secara tertib dan teratur. Dengan demikian di perlukan peraturan dan ketentuan yang mengaturnya. Pada dasarnya peraturan adalah untuk kenyamanan pembaca dalam menggunakan perpustakaan, kelancaran dalam pelayanan serta keamanan bahan pustakan.
Ada 2 (dua) macam peraturan yang berlaku, yaitu peraturan di ruang baca dan peraturan untuk anggota.
1. Peraturan di ruang baca:
Karena perpustakaan adalah ruang untuk belajar, tempat melakukan penelitian dan tempat untuk membaca, oleh karena itu perlu dijaga ketenangan dan jauh dari kebisingan. Perlu ada pemberitahuan secara tertulis yang ditempatkan di meja baca yang biasa dilalui oleh orang banyak, contoh “ HARAP TENANG”, kalimat tersebut untuk mengingatkan pemakai perpustakaan untuk tidak bersuara keras.
Disamping itu harus ada larangan merokok kerena asap rokok juga dapat mengganggu pembaca yang lain, sedangkan larangan yang lain adalah makan dan minum di ruang baca perpustakaan.
Dan ada lagi yang melarang pembaca membawa tas jaket keruang baca. Hal tersebut untuk mencegah pembaca menyembunyikan buku kedalam tas atau jaket.

2. Peraturan anggota ( Keanggotaan ) :
Peraturan keanggotaan perpustakaan akan berbeda perpustakaan yang satu dengan perpustakaan yang lainnya, misalnya untuk perpustakaan instansi berbeda dengan perpustakaan sekolah. Demikian pula dengan perpustakaan umum, bahkan perpustakaan sekolah satu dengan perpustakaan yang lain bisa juga dapat berlainan.
Pada prinsipnya peraturan keanggotaan merupakan suatu kebijakan dari unit yang membawahi.
Peraturan anggota memuat:
 Siapa yang diperolehkan menjadi anggota;
 Hak anggota;
 Kewajiban anggota;
 Sanksi bagi anggota yang tidak tertib;
 Waktu pelayanan.

SISTEM PEMINJAMAN
Banyak sistem peminjaman di perpustakaan mulai yang sederhana sampai yang lebih canggih/ Komputer. Tetapi perlu diingat bahwa sistem yang dipergunakan hendaknya yang sederhana mudah dimengerti, baik oleh petugas satu maupun petugas yang lain dan layanannya cepat serta aman bagi perpustakaan. Sistem yang baik yaitu dapatmenunjukkan dengan segera pinjaman yang terlambat dikembalikan dan setiap waktu dapat diketahui siapa yang meminjam buku dan kapan harus dikembalikan karena setiap waktu dapat diketahui siapa yang meminjam buku dan kapan harus dikembalikan.

Pada prinsipnya sistem peminjaman itu memuat 3 ( tiga ) catatan meliputi :
1. Catatan waktu; yaitu catatan kapan buku itu harus dikembalikan.
2. Catatan tentang buku : buku apa yang dipinjam
3. Catatan peminjam : yaitu siapa yang meminjam buku itu. ,

Sistem peminjaman untuk perpustakaan banyak sekali, mulai sistem buku besar,sistem slip/bon, sistem kantong, sistem kartu, sampai sistem komputer. Untuk Tingkat SLTP dan SLTA terdapat program Komputer yang dinamai Managemen Pustaka dan Perpustakaan Umum Program Pustaka.

A. SISTEM BUKU BESAR :
Sistem ini menggunakan buku besar, dengan memuat :
 Nomor urut
 Tanggal Peminjaman
 Pengarang buku
 Judul buku
 Tanda buku
 Tanggal Kembali
 Tanda Tangan

Sistem ini adalah yang paling sederhana, dan hanya cocok untuk perpustakaan yang kecil dan koleksinya masih sedikit.
Contoh :

No. Tgl.
Pinjam Nama Pengarang Judul Tanda Buku Tanggal
Kembali Tanda Tangan









Cara Peminjaman :

Tiap peminjam dicatat dalam buku besar menurut abjad nama peminjam (A-Z).Jadi tiap lembar hanya satu nama, tetapi memerlukan beberapa buku besar, namun bisa saja dicatat secara menyeluruh dalam satu lembar, tiap peminjam hendaknya tanda tangan sebagai bukti peminjam. Jika peminjam mengembalikan buku, maka catatan tersebut dicatat oleh petugas dan diparaf.



B. SISTEM SLIP

Sistem ini adalah peminjaman menggunakan slip kertas lembar, yang berisi :

 Tanggal kembali
 Nomor anggota
 Tanda tangan
 Nama
 Alamat
 Pengarang
 Judul buku
 Tanggal pinjam
 Tanda Tangan









Contoh:



Tanggal Kembali Nomor Anggota Tanda Buku
Nama :
Alamat :
Pengarang :
Judul :
Tanggal Pinjam :
Tanda Tangan :



Cara Peminjaman :

Tiap peminjam, mengisi slip ( bon ) sebagai bukti bahwa koleksi tersebut dipinjam. Setelah selesai, maka disusun dalam kotak agar slip-slip tersebut tidak hilang. Apabila peminjam mengembalikan buku maka bon tersebut diberikan kepada peminjam, atau dimusnahkan.

C. Sistem Kantong :

Sistem kantong adalah peminjaman menggunakan kantong kartu anggota. Setiap anggota akan menerima kantong sesuai dengan ketentuan.




Pada setiap kantong memuat tentang :


 Nomor Anggota
 Nama
 Alamat
 Masa berlakunya


Kantong kartu anggota berfungsi untuk menyimpan kartu buku, pada saat pemakai menggunakan hak pinjamnya.














Contoh Sistem kantong



















Cara peminjaman :

Sistem ini lebih cepat dari kedua sistem tersebut, sebab setelah kartu buku diambil oleh peminjam dan menuliskan identitasnya seperti nomor/ nama dan kapan buku harus kembali, maka kartu buku dimasukkan kedalam kantong dan diserahkan kepada pemiliknya . Apabila kantong ( kartu anggota ) sudah tidak berada dikotak maka anggota tidak punya pinjaman.


D. Sistem Kartu

Sistem kartu hingga saat ini masih dianggap paling baik dari beberapa sistem yang telah diuraikan terdahulu. Perlengakapan yang harus disediakan adalah :

 Kartu anggota
 Kartu peminjam
 Kartu buku
 Kantong kartu buku
 Slip tanggal kembali

Kartu anggota biasanya memuat :

 Nomor anggota
 Nama
 Alamat
 Pekerjaan
 Foto

















Contoh kartu anggota :



















Kartu peminjaman memuat :

 Nomor anggota.
 Nama
 Alamat
 Pekerjaan
 Tanggal Peminjam.
 Tanda buku.
 Tanggal Kembali.
 Tanda tangan.


Contoh : Kartu Peminjam
































Contoh : Kartu buku


Nomor No. Induk
Panggil Pengarang Judul Buku




















Kartu buku bagian belakang:


Nama Kelas Tanggal kembali





















Kantong kartu buku memuat :
 Nomor Panggil
 Nama Pengarang
 Judul buku












Contoh : Kantong Kartu buku

























Slip tanggal kembali :

Slip tanggal kembali biasanya di tempelkan pada halaman terkahir buku, dengan maksud kapan buku tersebut di kembalikan, sehingga anggota akan mengetahui.


Contoh : Slip tanggal kembali.



























Sistem-sistem tersebut di atas sudah mengalami uji coba yang seksama, sehingga lebih aman bagi kita mengadaptasi sistem-sistem ini dari pada membuat sendiri yang mungkin akan menimbulkan hambatan dikemudian hari.


Label buku :


Label buku di tempelkan pada punggung buku.






















Contoh : Label buku













PROMOSI DAN KERJASAMA PERPUSTAKAAN

A. PROMOSI PERPUSTAKAAN :

Promosi perpustakaan adalah upaya untuk memperkenalkan perpustakaan sekolah kepada peserta didik dan tenaga pendidik dengan berbagai macam cara agar semua koleksi perpustakaan dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung proses belajar mengajar.

Upaya promosi perpustakaan yang dilakukan untuk memasyarakatkan perpustakaan sekolah antara lain :
1. Memberikan penghargaan kepada setiap siswa yang menggunakan koleksi yang paling banyak;
2. Memberikan penghargaan kepada setiap guru yang menggunakan koleksi perpustakaan untuk memberi tugas kepada siswa;
3. Memperkenalkan perpustakaan sekolah kepada siswa-siswi baru;
4. Menyebarkan daftar buku baru;
5. Mengadakan lomba sinopsis antara siswa dengan menggunakan buku-buku perpustakaan.


B. KERJASAMA PERPUSTAKAAN :

Kerjasama perpustakaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh beberapa perpustakaan untuk mencapai tujuan bersama yang saling menguntungkan. Persyaratan untuk melakukan kerjasama antara lain adanya kesadaran saling membutuhkan, adanya kesamaan untuk mencapai tujuan dengan perlunya pemanfaatan secara optimal sumber daya yang tersedia. Kegiatan kerjasama dapat dilakukan di bidang pengadaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka, maupun bidang layanan bahan pustaka. Kerjasama ini dapat dilakukan antar perpustakaan sekolah, atau dengan perpustakaan umum serta jenis perpustakaan lainnya.

Bagan Kerjasama Perpustakaan :





















































DAFTAR PUSTAKA



Daryanto (1986). Pengetahuan Praktis bagi Pustakawan; Malang : Bina Cipta.

Douglas, Mary Peacock (1992).Perpustakaan Sekolah dasar dan layanannya. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI
Nasution, AS (1980). Perpustakaan Sekolah, penuntun membina : memakai dan memelihara Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Pusat Pembina Perpustakaan.
Nurullah, Muhammad ( 1988 ). Diktat kuliah : Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum , Sekolah dan sejenesnya. Mataram : IKIP
Poerwadarminto, W.J.S. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : balai Pustaka.
Purawijaya, Ipon Sukarsih ( 1998). Kerjasama Perpustaklaan melalui pertukaran tenaga. Yogyakarta tanggal : 22-23 Juli
Soeatminah (1980). Sirkulasi. Yogyakarta : Program Diklat Perpustakaan Sekolah.
Sulistyo-Basuki (1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia.
Sunindyo ( 1975 ). Bimbingan membaca dan Promosi Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Departemen P dan K.
Sri Marnodi (1980 ).Referensi Suatu Pengantar. Yogyakarta ; Pusdiklat Perpustakaan IKIP

Sri Sugiarti , Lilik ( 1976 ). Pelayanan / Sirkulasi dan reference. Surakarta : Panitia Penataran Ilmu Perpustakaan.
Yunus ( 1995 ). Layanan Informasi Bahan Pustaka. Surabaya : Perpustakaan Daerah
Jawa Timur
---------------( 1985). Kumpulan Kenangan. Lokakarya Pengelolaan Perpustakaan Sekolah tanggal : 17-19 Januari. Jakarta : Klub Perpustakaan Indonesia
----------------(2001).Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI
----------------Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar